Koreografer / Menuju Kematangan Koreografi*

http://www.daunjationline.com/2015/06/koreografer-menuju-kematangan-koreografi.html
Seorang koreografer adalah kreator yang
memiliki kemampuan multi dimensi dari kemampuan dari diri sendiri dan juga
kemampuan di luar diri yang menciptakan suatu karya tari yang matang, tajam
dari segi konsep, isi bentuk dan koreografi secara keseluruhan, sehingga
membuat ketakjuban luar biasa yang berguna bagi diri sendiri dan orang banyak.
koreografi lahir dari sebuah kreatifitas yang
datang dari dorongan untuk mencari da mencipta, yang kemudian menjadi sebuah
transaksi antara dunia batin dengan dunia nyata. kreatifitas itu sendiri
menyangkut pemikiran kreatif yang imajinatif, merasakan, menghayati,
menghayalkan dan menemukan kebenaran.
kreatifitas tersebut dapat menghasilkan
sebuah karya tari yang merupakan hasil dari kerja koreografer yang dipacu oleh
adanya dorongan yang kuat untuk menciptakan hal-hal baru yang mencerminkan
reaksi unik dari pengalaman-pengalaman batinnya. koreografer adalah seorang
kreator yang menghasilkan karya cipta berupa koreografi. istilah ini baru
dikenal di indonesia tahun 1961. (Salmurgiyanto).
Banyak hal yang harus dimiliki dan dikuasai
oleh seorang koreografer, yang pasti adalah kecerdasan tubuh sebagai media ungkap paling dasar
sebuah karya tari, yang akan selalu mengalir dalam tubuh koreografer, sehingga
gerak yang dilahirkan oleh tubuh dapat memunculkan ilusi-ilusi, ruang imajinasi
menjadi fleksibel dan luar biasa keberadaanya. Kecerdasan tubuh tersebut di
transper melalui penari pendukung karya atau pun ditarikan sendiri.
Selain kreativitas dan kecerdasan tubuh di
atas, ada beberapa poin yang tidak kalah pentingnya untuk seorang koreografer,
yaitu:
Kemampuan Tubuh
Memiliki kemampuan tubuh yang baik dalam
bergerak merupakan poin penting. Seorang koreografer akan kesulitan dalam
mencipta atau menemukan gerak-gerak baru untuk sebuah karya tari jika kurangnya
kemampuan teknik dan fisik dalam bergerak, pun miskinnya pengalaman tubuh.
Kemampuan tubuh dalam bergerak disini seperti kemampuan dan teknik bergerak,
karena kekuatan fisik akan berpengaruh terhadap psikologis koreografer dan
penemuan gerak yang diinginkan, sedangkan kemampuan teknik sangat menentukan
kualitas sebuah gerakan yang dihasilkan sebagai media ungkap.
Kepekaan Tubuh
Seorang koreografer sangatlah perlu memiliki
kepekaan tubuh, karena kepekaan tubuh yang memiliki sensibilitas tingi, dapat menangkap
peristiwa-peristiwa yang terjadi dari dalam maupun dari luar tubuh sendiri,
seperti kepekaan terhadap ruang, waktu, lingkungan, benda, manusia serta dapat
mendobrak kemapanan. Tubuh yang memiliki sensibilitas tinggi kita sebut empati;
memiliki kepedulian terhadap realitas di luar tubuh. Dari kepekaan tubuh akan
melahirkan tubuh yang cerdas. Kecerdasan tubuh akan linguistik, musik,
imajinasi, kepekaan tubuh akan gerak dan keberadaan ruang. semua ini suatu
kecerdasan pribadi koreografer yang akan diungkapkan melalui karya dan kemudian
dikomunikasikan kepada orang banyak.
Kematangan
Kematangan seorang koreografer ditentukan
dari proses terus menerus, memanfaatkan totalitas tubuh yang mewujud menjadi
sebuah bentuk yang dapat merasakan, melihat, membaca, berfikir, baik dari dalam
maupun dari luar diri. Tubuh semakin sering berperoses akan menemukan banyak
hal, seperti kematangan emosi, daya ungkap gerak, bersikap dalam menentukan dan
memutuskan sesuatu yang berhubungan dengan kreatifitas penciptaan.
Kecerdasan Pikiran
Kreativitas penciptaan tidak dihasilkan oleh
adanya peniruan, akan tetapi menyangkut proses pemikiran imajinatif . Tari
sebuah medium ungkap nonverbal, sangat bergantung kepada bentuk kesadaran yang
berbeda dari cara berpikir biasa. Seorang koreografer sangatlah penting
memiliki kecerdasan dalam berpikir untuk menemukan suatu ide, permasalahan,
atau pun konsep yang kemudian diangkat menjadi sebuah isu yang akan diusung
karya tari tersebut.
Kreatifitas
Dari kemampuan tubuh, kepekaan tubuh,
kematangan dan kecerdasan munculah sebuah kreativitas yang inovatif dan berkualitas.
Kreativitas sebuah persoalan pribadi. Kreativitas merupakan kemampuan
koreografer dalam melakukan pencarian ke
dalam diri sendiri yang penuh dengan tumpukan pengalaman permukaan yang
menghasilkan sajian yang dangkal akan tetapi suatu hal baru, menarik sehingga
terjadi sebuah proses komunikasi antara seniman melalui karya tarinya dengan
penonton.
Daya Hayal
Daya hayal membantu mengejewantahkan
pengalaman batin ke dalam bahasa gerak. Gerak dalam bentuk yang paling murni
mengalir dari sumber paling dalam dan tertuang secara imajinatif sehingga
menghasilkan suatu ilusi.
Penuangan dari perasaan dan hayalan ke dalam
gerak adalah aspek esensial proses kreatif koreografer. Kemampuan daya hayal
seorang koreografer akan melahirkan kenakalan-kenakalan yang cerdas.
Percaya Diri
Percaya diri adalah modal yang sangat
penting. Takut akan kegagalan dalan suatu kreativitas akan menghambat keluarnya
ide-ide cemerlang, menghalangi kemampuan untuk menjelajah secara intuitif,
terpenjara sebuah kebebasan. Percaya diri dapat menumbuhkan kehawatiran-kehawatiran
yang muncul dalam diri, mempermudah bahkan memberi peluang terhadap sikap
keterbukaan, pengalaman fisik maupun batin yang kemudian memberi dorongan dari
dalam untuk menuntun dan menentukan terjadinya gerak sebagai sebuah ungkapan
ekspresi jiwa.
Wawasan
Koreografer bukanlah kreator yang berkarya
untuk dirinya sendiri, dan tidak hanya bicara intrinsik estetika. Lebih jauh
koreografer harus melihat peristiwa dalam diri, orang lain, masyarakat,
lingkungan bahkan alam semesta, kemudian diolah menjadi sebuah isu menggelobal
baik , ekonomi, sosial, seni budaya atau pun politik.
Wawasan koreografer juga mempengaruhi cara
pandang terhadap lingkungan di luar diri. Wawasan merupakan kemampuan untuk
melihat apa yang kita lihat, membaca apa yang kita baca, mengerti, memahami,
yang kemudian merasakan dan diungkapkan melalui karya tari.
Wawasan koreografer juga ternyata menyangkut
kemampuan menajemen. Khususnya di Indonesia seorang koreografer harus bisa
mengatur, mendesain sebuah pertunjukan dimulai dari gagasan, proses di studio,
pra produksi hingga pertunjukan.
Seorang koreografer adalah kreator yang
memiliki kemampuan multi dimensi dari kemampuan diri sendiri dan juga kemampuan
di luar diri yang dapat menciptakan suatu karya tari yang matang, tajam dari segi
konsep, isi, bentuk dan koreografi secara keseluruhan sehingga membuat
ketakjuban luar biasa yang berguna bagi diri sendiri dan orang banyak.
Ketakjuban tersebut mampu membuka berbagai macam hal yang sebelumnya mungkin
belum terpikirkan orang banyak. Koreografer adalah orang-orang yang luar biasa
atau terpilih, ungkap Doris Hamprey. (Hamprey 1993:hal 17)
Selain poin di atas tentu masih banyak yang
dibutuhkan untuk menjadi koreografer, karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman penulis, setidaknya beberapa poin di atas dapat menjadi masukan dan
membuka kesadaran.
______________
*)
Majalah Daunjati edisi 1/ Maret/2009 hal 11-13.
**)
Alfiyanto adalah Koreogafer pada komunitas Wajiwa Dance Theatre , Pengajar di
Jurusan Tari STSI Bandung
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus